Biaya Langganan Bulanan Starlink

Biaya Langganan Bulanan Starlink

Harga Langganan Starlink per Bulan

Starlink menyediakan beberapa paket layanan yang berbeda. DIkutip dari laman resmi Starlink, ada paket layanan personal dan bisnis. Keduanya pun dibagi lagi menjadi 2 kategori yaitu.

Layanan ini biasanya digunakan untuk pemakaian pribadi atau bisnis yang hanya diam pada satu tempat saja atau berada dalam satu lokasi. Ada 2 jenis layanan, yakni:

Harga: Rp750.000 per bulan dengan biaya tambahan Rp7.800.000 untuk perangkat keras yang direkomendasikan.

Layanan ini cocok digunakan pada satu rumah untuk pemakaian pribadi. Layanan ini menyediakan:

Harga: Mulai dari Rp1.100.000 hingga Rp12.330.000 per bulan. Perbedaan harga ini tergantung dengan jumlah Kuota Prioritas Tambahan mulai dari 40 GB hingga 6TB. Biaya untuk perangkat keras yang direkomendasikan adalah Rp 7.800.000.

Layanan ini cocok untuk digunakan pada sebuah bisnis yang memiliki banyak pengguna dengan permintaan tinggi.

Layanan ini juga menyediakan:

Apa Saja yang Didapatkan?

Semua paket layanan yang disediakan oleh Starlink mencakup data dengan kecepatan tinggi tanpa batas di darat, tanpa kontrak tertentu (komitmen dalam jangka panjang).

Ketika berlangganan Stralink, Anda juga harus membeli perangkat keras yang akan menyambungkan satelit dengan perangkat Anda.

Kit Starlink atau perangkat keras yang akan didapatkan antara lain mencakup Starlink, Base, Router, Kabel Starlink, dan Kabel AC.

Kit Starlink ini dapat berbeda sesuai dengan spesifikasi perangkat keras yang dipilih. Beberapa pilihan perangkat keras Starlink:

Perangkat yang didapatkan; Starlink (594 mm x 383 mm), Kickstand, Router Gen 3, Kabel Starlink, Kabel AC, dan catu daya.

Perangkat yang didapatkan; Starlink (513 mm x 303 mm), Base, Router, Kabel Starlink, dan Kabel AC.

Perangkat  yang didapatkan; Starlink (575 mm x 511 mm), Base, Catu Daya, Router, Kabel Starlink, Kabel Ethernet, Kabel Router, Kabel AC(router), dan Kabel AC (catu daya).

Perangkat yang didapatkan; Starlink (575 mm x 511 mm), Kit Dudukan Wedge, Catu Daya, Dudukan Catu Daya, Kabel Starlink, Kabel Ethernet, Kabel AC (catu daya).

Nah itulah harga Starlink per bulannya beserta perangkat yang akan didapatkan. Bagi Anda yang ingin berlangganan, kini Starlink sudah bisa dipakai dan beroperasi di Indonesia.

ANGGITA VIANDHINI NUGROHO PUTRI

JAKARTA, KOMPAS.TV - Layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk, Starlink, resmi beroperasi di Indonesia sejak Senin (20/5/2024).

Starlink merupakan layanan internet yang dikelola oleh SpaceX, perusahaan penerbangan luar angkasa yang juga dimiliki oleh Elon Musk.

Starlink pertama kali diperkenalkan ke publik pada tahun 2018. Hingga kini, sekitar 5.000 satelit Starlink telah berhasil diorbitkan menggunakan roket SpaceX, Falcon 9.

Layanan ini menawarkan kecepatan internet yang bervariasi antara 25 hingga 220 Mbps.

Kecepatan ini membuat Starlink sangat cocok untuk berbagai aktivitas internet seperti streaming, panggilan video, game online, dan penggunaan internet rumah tangga lainnya.

Baca Juga: 4 Kelebihan dan Kekurangan Internet Satelit Starlink Milik Elon Musk

Berbeda dengan layanan internet lainnya di Indonesia yang memanfaatkan kabel fiber optik, Starlink menggunakan satelit luar angkasa untuk membagikan jaringan broadband.

Menurut laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), SpaceX telah mengajukan perizinan sebagai penyelenggara layanan Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan Internet Service Provider (ISP) untuk Starlink di Indonesia.

Untuk berlangganan Starlink, masyarakat perlu memiliki perangkat VSAT atau stasiun penerima sinyal. VSAT adalah antena berbentuk piringan dengan diameter kurang dari satu meter atau hingga empat meter, yang berfungsi menangkap dan menerima sinyal internet untuk disalurkan ke perangkat seperti ponsel dan komputer.

Berikut dua jenis VSAT yang ditawarkan oleh Starlink:

Baca Juga: Starlink dan Elon Musk Dapat Karpet Merah? Pakar Sebut Kebobolan Data Informasi Jadi Isu Penting

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan Starlink sedang ramai diperbincangkan karena diklaim memiliki koneksi internet yang cepat dibanding provider lainnya. Berapa harga langganan Starlink per bulannya?

Dikutip dari laman resmi Starlink, harga untuk berlangganan Starlink dimulai dari Rp750.000 per bulannya. Biaya ini belum termasuk dengan pembelian alat perangkat keras yang harus ada agar koneksi internet tetap lancar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai informasi Starlink merupakan konstelasi satelit yang menggunakan Low Earth Orbit (LEO) terbesar dan pertama di dunia.  Inovasi yang dioperasikan oleh SpaceX milik Elon Musk ini hadir dengan menyediakan internet berkecepatan tinggi meski berada di tempat terpencil.

Starlink dirakit dengan ribuan satelit yang mengitari orbit rendah bumi pada jarak sekitar 550 km. Inilah yang membuat Starlink memiliki latensi yang lebih rendah dari layanan internet biasa (satelit geostasioner) sehingga membuat internet Starlink lebih cepat.

Lantas, berapa harga untuk berlangganan Starlink per bulannya? Simak penjelasan di bawah ini.

Daftar Harga Paket Starlink Indonesia

Paket Jelajah dilengkapi dengan fitur utama berupa kuota mobile tanpa batas di pedalaman, portabilitas, serta jeda layanan kurang dari 10 mph saat bepergian atau dalam kondisi bergerak.

Paket ini cocok dipasang di karavan untuk kelompok yang tidak menetap atau nomad, paket layanan meliputi:

4. Paket Lokasi Tetap

Baca Juga: Kurang Laku, Apple Diskon iPhone 15 di China, Ada yang Dijual Rp10 Jutaan

5. Paket Mobilitas Darat

Starlink adalah merek provider atau penyedia internet berbasis satelit orbit rendah.

Provider ini dimiliki Elon Musk, yang juga merupakan pemilik perusahaan mobil listrik Tesla, media sosial X, dan perusahaan satelit SpaceX.

Menurut keterangan di situs Starlink, layanan internet satelit umumnya menggunakan satelit tunggal yang mengorbit di ketinggian sekitar 36.000 kilometer dari permukaan Bumi.

Hal tersebut membuat proses keterlambatan transmisi data—atau tingkat latency—menjadi tinggi.

Di sisi lain, Starlink mengklaim memiliki konstelasi ribuan satelit yang mampu mengorbit lebih dekat ke Bumi, yakni dari ketinggian 550 kilometer.

Dengan begitu tingkat latency internet Starlink diklaim jauh lebih rendah, serta mendukung proses transmisi data lebih cepat.

Untuk bisa menikmati layanan ini konsumen harus membeli perangkat keras (hardware) khusus dari Starlink, serta membayar biaya langganan internet bulanan.

Adapun Starlink sudah resmi beroperasi di Indonesia mulai Mei 2024. Berikut daftar harga perangkat keras dan langganan internet Starlink dari situs resminya:

Paket Prioritas Mobile

(Baca: Ini Perbandingan Kecepatan Internet Starlink dan Provider Lokal)

Cara Langganan Starlink di Indonesia dan Daftar Harga Paketnya

Layanan internet berbasis satelit Starlink, milik SpaceX dan dimiliki oleh Elon Musk, telah resmi beroperasi di Indonesia sejak Senin, 20 Mei 2024. Starlink, yang diperkenalkan pada tahun 2018, telah berhasil mengorbitkan sekitar 5.000 satelit menggunakan roket Falcon 9.

Layanan ini menawarkan kecepatan internet yang bervariasi antara 25 hingga 220 Mbps, membuatnya sangat cocok untuk berbagai aktivitas internet seperti streaming, panggilan video, game online, dan penggunaan internet rumah tangga lainnya.

Berbeda dengan layanan internet lainnya di Indonesia yang memanfaatkan kabel fiber optik, Starlink menggunakan satelit luar angkasa untuk membagikan jaringan broadband.

Untuk berlangganan Starlink, masyarakat perlu memiliki perangkat VSAT atau stasiun penerima sinyal, seperti antena berbentuk piringan yang berfungsi menangkap dan menerima sinyal internet untuk disalurkan ke perangkat seperti ponsel dan komputer.

Jenis VSAT yang ditawarkan oleh Starlink

Daftar Harga Paket Starlink Indonesia

Paket Jelajah dilengkapi dengan fitur utama berupa kuota mobile tanpa batas di pedalaman, portabilitas, serta jeda layanan kurang dari 10 mph saat bepergian atau dalam kondisi bergerak.

Paket ini cocok dipasang di karavan untuk kelompok yang tidak menetap atau nomad, paket layanan meliputi:

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak diluncurkan pertengahan tahun lalu, Starlink mengundang banyak polemik. Termasuk terkait harga langganannya yang tergolong cukup murah.

Harga layanan milik Elon Musk itu dinilai lebih murah daripada yang ditawarkan pemain lokal. Belum lagi tawaran harga promo perangkat yang membuatnya jadi jauh di bawah harga pasar.

Sebagai informasi, layanan Starlink termurah adalah Rp 750 ribu per bulan. Untuk perangkat dijual Rp 7,8 juta dengan harga promo Rp 4,6 jutaan hingga 10 Juni 2024 mendatang.

"Contoh harga lokal yang paling murah untuk VSAT yang unlimited itu Rp 3,5 juta, sedangkan harga Starlink itu Rp 750 ribu. Bisa dihitung berapa kali perbedaan harganya. Harga perangkat paling murah di lokal Rp 9,1 juta, Starlink yang promo 4,6 juta," ungkap Sekjen ASSI Sigit Jatiputro di Gedung KPPU, Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Lantas bagaimana harga Starlink di negara lain?

Starlink diketahui sudah beroperasi di beberapa negara lain. Salah satunya di negara asalnya di Amerika Serrikat (AS).

Di AS, Starlink menawarkan paket langganan yang sama seperti di Indonesia. Di sana, terdapat dua paket yakni Personal dan Business.

Personal terbagi lagi menjadi tiga langganan lain yakni Residential, Roam, dan Boats. Ketiganya menawarkan layanan untuk rumah, travelling atau nomaden, hingga di wilayah maritim.

Harga termurahnya dibanderol US$120 (Rp 1,9 jutaan) per bulan. Sementara perangkat kerasnya senilai US$599 (Rp 9,7 jutaan).

Sementara untuk paket Business, Starlink juga membaginya menjadi tiga langganan. Yakni Fixed Site, Land Mobility, dan Maritime.

Harga termurahnya adalah paket Fixed Site dengan 40GB senilai US$140 (Rp 2,2 jutaan) per bulan. Untuk hardware dibanderol US$2.500 (R0 40,6 jutaan).

Sementara di Indonesia paket termurahnya menawarkan hal serupa untuk 40GB. Harganya Rp 1,1 juta per bulan dengan harga perangkat senilai Rp 7,8 jutaan.

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tugas Data Center Dukung Transformasi Digital RI Era Prabowo

Cara Berlangganan Starlink di Indonesia

Bagi masyarakat yang tertarik menggunakan layanan internet Starlink, berikut adalah cara untuk memesan perangkat VSAT dan paket langganan Starlink Indonesia:

Pemesanan hanya dapat dilakukan melalui kartu kredit maupun debit Mastercard atau Visa dengan estimasi waktu pengiriman selama 1-2 minggu.

Khusus untuk layanan Starlink Residensial, paket yang datang termasuk router WiFi, kabel Starlink 15 meter, kabel daya, serta base station untuk menyambung perangkat. Pengguna dapat memasang perangkat secara mandiri tanpa bantuan teknisi dengan mengikuti pedoman yang disediakan aplikasi Starlink.

Tagihan pertama layanan internet Starlink Indonesia akan diterima setelah pengaktifan atau 30 hari setelah pengiriman. Mengutip situs resminya, ada total 6 paket yang disediakan oleh Starlink. Berikut rincian harga langganan Starlink perbulannya:

Mobile atau Berpergian

Layanan ini biasanya digunakan untuk pemakaian pribadi dan bisnis yang sedang melakukan perjalanan seperti karavan, rekreasi, nomad, keadaan tanggap darurat, hingga di tengah laut atau berlayar dan pedalaman.

Harga: Rp990.000 per bulan (regional) dan Rp6.995.480 per bulan (global). Biaya untuk perangkat keras yang direkomendasikan adalah Rp7.800.000.

Layanan ini cocok untuk pemakaian pribadi yang berada dalam perjalanan seperti karavan, recreational vehicle (RV), dan nomad. Fitur utamanya antara lain:

Harga: Mulai dari Rp4.345.000 hingga Rp86.130.000 per bulan. Perbedaan harga ini tergantung dengan jumlah Kuota Global Mobile mulai dari 50 GB hingga 5TB. Biaya untuk perangkat keras yang direkomendasikan adalah Rp43.721.590.

Layanan ini cocok digunakan untuk maritim (berlayar), tanggap darurat, dan bisnis mobile. Anda yang memiliki bisnis atau sedang dalam perjalanan menggunakan kapal dapat dengan mudah mendapatkan jaringan meskipun berada di tengah laut. Fitur utamanya antara lain: